kau tahu,
mengapa aku begitu menikmati secangkir kopi?
ya, aku bukan pecinta kopi,
yang begitu memahami ratusan jenis kopi di dunia. bukan.
aku hanya mencintai keharumannya yang tajam
entah itu robusta atau arabica, aku tak tahu
aku hanya menyukai cita rasanya
entah itu pahit menggigit
atau manis yang membaur dengan krim dan gula
kau tahu,
mengapa kopi dapat menjadi inspirasiku dalam bait ini?
kopi layaknya rindu
dan kopi layaknya hidup
pahit namun harum
seperti hitam dan putih
pahit,
seperti rindu yang menyeruak
memberontak keluar dari relung hatimu
pahit tak berarti suram
seperti dirimu yang tersandung kerikil hidup
kemudian, bangkit kembali
harum,
kau bayangkan akan harumnya seseorang
yang pernah hadir dalam hidupmu
kau akan melayangkan kenangan mengingat harumnya
khas dan buatmu rindu
Kopi
This entry was posted on 4/12/2015. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.