Butuh Berapa Detik Untuk Mencintai?

hanya butuh sepersekian detik seseorang untuk jatuh cinta? itu yang sekilas aku baca saat scrolling down timeline twitter. aku disini bukan mau membenarkan atau menuduh itu sebuah kebohongan (biasanya aye nganggep beberapa tweet dari akun itu sebagai suatu kebohongan. hihihi) hanya saja, tadi aku seketika membayangkan sesuatu. 

memang saat ini aku sedang tidak menjadi perempuan yang lagi jatuh cinta pada lawan jenis, naksir-naksir iseng bukan jatuh cinta kalau aku rasa. hahahaw. jadi, bukan ngebayangin seorang perempuan seumuranku yang sedang kasmaran dengan pacarnya. hahahahau. 
aku, entah kenapa ngebayangin perasaan jatuh cinta orang tua kita saat pertama kali mengetahui mereka akan mempunyai anak. yak, saat ibu kita baru mengetahui bahwa mereka mengandung kita. sepersekian detik itu bisa saja terjadi kalau itu orang tua kita. aku memang belum merasakan menjadi orang tua tapi, kalau kita mem-flashback ke masa lalu kita, mengingat dari hal yang mudah saja kita ingat saat kita masih kecil dengan orang tua kita. seketika itu pasti kita sadar, kita sangat dicintai. sangat. entah harus berapa kata 'sangat' yang harus aku ketik disini. 
dengan bertambahnya umurku apalagi saat ini memasuki kepala dua (huhuhu, berasa tuaaaa.) aku semakin sadar keluarga adalah segalanya. 
aku belum tau butuh berapa detik untuk mencintai pasanganku kelak. yang aku inginkan adalah perasaan itu turun karena ridha Tuhanku. bukan karena rasa sukaku yang berkembang dari rasa senang melihat dari segi penampilan saja. penampilan mungkin selalu jadi hal pertama yang kita nilai, tapi aku berharap, kala aku mencoba mengenalnya lebih jauh, Tuhan mengizinkanku.

This entry was posted on 8/24/2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

please, post your comment