Suatu Pembelajaran

kejadian minggu lalu membuat saya down dan menyisakan trauma sampai saat ini. komplotan penipu ulung itu berhasil memeras tabungan saya dan juga mama.
setelah hari kejadian, kalau tidak salah jumat lalu-kejadiannya hari kamis-fadhil datang ke rumah. di samping keadaan yang membuat saya collapse, saya juga beberapa jam setelah kejadian lepas kendali dan marah ke fadhil. perihal sepele kelihatannya tapi tidak di saat kondisi saya seperti waktu itu. awalnya saya hanya ingin memberitahu bahwa saya butuh waktu untuk menenangkan diri dan menghilang dari dunia maya-saat itu juga saya sudah siap me-nonaktif-kan handphone saya. tapi di saat fadhil menanyakan kronologis kejadiannya, saya kembali down, fadhil memang tidak memaksa untuk menceritakan, tidak pernah memaksa kalau kondisi saya tidak memungkinkan, saya juga hanya bisa menggelengkan kepala menandakan saya belum siap menceritakan dan detik itu juga saya menangis.
mama memang selalu menjadi sosok yang paling tegar. beliau yang menceritakan kronologisnya di saat saya keluar rumah mengantarkan mbah uti.
saat ini saya dan mama belajar untuk ikhlas dan mengambil hikmah dari kejadian. intropeksi dan menghilangkan trauma dan perasaan terluka adalah 2 hal yang sulit dilakukan secara bersamaan, menurutku.
beberapa hari setelah kejadian saya berpikir bagaimana saya mendapatkan uang jajan tanpa terus-menerus minta uang jajan ke mama. sebuah penghematan adalah langkah pertamaku. entah untuk waktu berapa lama saya bisa melakukan penghematan. ahaha :p
tempo hari, mama menyarankan saya untuk berjualan. ah, kenapa saya tidak kepikiran itu ya?
jadilah tempo hari saya mulai nyoba berjualan. susah-susah gampang. saya mesti berganti harga kalau diprotes sama teman-teman. saran itu saya dengar dan saya pertimbangkan. alhasil saya buat harga baru tapi yang jelas saya harus tetap bisa dapat untung. minimal bisa balikin modal ke mama.
tempo hari juga saya mendapat sms dari teman satu organisasi, jarkom-an rapat ngebahas proker organisasi. saat itu saya mikir, 'wah, kalau biaya terus apa gue bisa?' saya mulai bingung antara terus belajar berorganisasi atau 'resign'. tapi ya coba jalanin dulu aja deh. toh, saya juga orang baru dalam organisasi tersebut. tapi kalo kebanyakan dimintai iuran mungkin saya akan keluar dengan sendirinya.
kemarin juga akhirnya saya sms oom saya yang lagi kerja di Aceh, saya ceritain kejadian itu dan saya to the point nanyain mau ngirimin uang jajan apa enggak. yaiya geh, masa mau maksa minta dikirimin, soalnya oom saya akan menikah bulan April nanti, jadi kan pasti lagi rempong~

sudah dulu ya..

This entry was posted on 3/22/2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

please, post your comment