ini pos keduaku hari ini. terinspirasi oleh sebuah foto yang dishare seorang kawan-jejaring-sosial, ya-teman-yang-cuma-sekedar-add-as-friend-di-facebook. sebuah foto, ada seorang kakek di dalamnya, berjualan amplop dan mungkin kertas (aku kurang jelas liatnya) di-yang-katanya-di-halaman-masjid sebuah kampus ternama di Indonesia.
menginpirasikan, kenapa? bagaimana tidak terenyuh melihat perjuangan seseorang yang sudah renta di hari tuanya, yang seharusnya hari tuanya diisi dengan ditemani cucu-cucunya dan anak-anaknya yang menjaga sepenuhnya orang tua mereka.
beberapa kali aku bertemu, ah, hanya sekedar melihat mereka-mereka seperti yang aku gambarkan. banting tulang di hari tua, banting tulang di segala keterbatasan fisik.
seperti nenek penjual jajanan pasar dan jajanan kesukaan anak-anak waktu SD, aku masih ingat, nenek pasti berjualan di balik dinding belakang kelas 3B. kelasku dulu. jajanan kesukaanku kue lapisnya nenek. nenek tinggal di gubuk di Pulorida, samping bengkel. aku masih cukup ingat beliau. setelah aku besar, aku mulai berpikir, hebat sekali beliau.
tempo hari, saat aku pergi dengan mama, pas itu di dekat pasar Johar, aku liat bapak-bapak penjaga parkir dan aku lagi-lagi takjub. mungkin kalian bingung, cuma tukang parkir kok bisa dibikin takjub? karena bapak-bapak yang aku lihat itu memiliki keterbatasan fisik. sambil menggunakan 1 tongkat untuk membantunya berjalan, bapak itu tetap semangat bekerja menjaga, memandu mobil keluar parkir dan sebagainya. hebat.
hanya itu yang baru kuingat.
aku hanya bisa menyampaikan kehebatan mereka lewat tulisan.
mereka yang berjuang di hari tua
This entry was posted on 3/11/2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.