ngeliat demam korea atau we called it korea wave, iya kan? lagi melanda negri ini.. oke, sedikit pendramatisiran. gue keinget seminar 'study abroad' di fakultas perencanaan wilayah dan kota, undip.
inti dari seminar itu ya tentang kuliah di luar negri. informasi tentang negara-negara dengan biaya kuliah yang murah dan yang mahal. kebanyakan negara eropa yang maju dengan tingkat kelahiran rendah seperti jerman dan swiss, biaya kuliah murah karena dapet banyak bantuan dari pemerintahan negara tersebut.
bukan ini sebenernya yang ingin gue ceritakan. wong, di awal gue nyinggung tentang demam korea.
jadi begini, di akhir acara ada sesi tanya-jawab, of course ya. macem-macem pertanyaan dateng dari peserta. ada bapak-bapak tanya tentang cara ambil kursus bahasa jerman (salah satu persyaratan adalah punya kemampuan bahasa negara yang mau didatangi), umm, bukan bapaknya sih yang mau kuliah..
sampai ada satu peserta nanya bagaimana caranya kuliah di korea selatan. gue langsung seenaknya nge-judge kalo peserta ini salah satu pecinta k-pop. kayaknya itu hal yang hampir sama yang dipikirkan pembicara seminar tersebut. bapak yang jadi pembicara senyum-senyum sambil nanya kenapa mau kuliah disana. jawabannya? hampir bisa ditebak.
bapaknya langsung bilang kuliah itu liat 'brand' dari pendidikan negara tersebut. 'brand' itu penting untuk mengambil kuliah di luar negri. korsel dengan singapore yang lebih dekat dari sini memiliki pendidikan yang lebih baik.
terus liat juga jenis pendidikan apa yang bagus dari negara itu, misalkan kita ingin kuliah di jepang tapi ternyata yang diambil tentang hukum, kan kurang pas. seharusnya yang kearah teknologi. gitu kesimpulan yang gue tangkep dari bapaknya itu.
ya masalah pengen kuliah dimana ya terserah kita masing-masing ya tapi kalo bisa alasan untuk berkuliah disana itu yang lebih 'baik'. pikirkan matang-matang, kuliah bukan liburan.
post
This entry was posted on 7/08/2012. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.