ketika semua remaja menikmati harinya dengan bermain dengan teman-temannya, menonton film di bioskop atau nongkrong bareng di mall. berbeda denganku, tidak ada dalam kamus hidupku dengan bermain dan menonton film tiap minggunya, aku diharuskan untuk tidak sering pergi keluar rumah tetapi, cukup beruntung sebenarnya aku karena orang tua memberikan fasilitas yang lengkap di rumah. notebook lengkap dengan internet, cable television agar aku masih bisa menikmati acara-acara luar negri namun sebagai gantinya aku tidak bisa menikmati suasana di luar rumah. bukan tanpa alasan aku di'pingit' seperti ini. kondisi fisikku lemah. dokter selalu mengingatkanku agar aku selalu cukup beristirahat.
sebagai remaja yang tidak bisa bergaul layaknya remaja yang lain bukan berarti aku tidak bisa merasakan 'cinta monyet'-ku lho. apa gunanya internet kalo bukan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dan menyerap informasi sebanyak-banyaknya?hihi.
aku berkenalan dengan seorang cowok diluar sana. namanya Rio. kami berkenalan di twitter. Rio berumur 19 tahun, 2 tahun lebih tua dariku. kami bisa berbincang-bincang banyak hal karena memiliki banyak kesamaan dalam hobi kita masing-masing. satu-satunya kesenanganku saat ini adalah ketika berbincang dengannya di twitter. dan yang paling menyenangkan adalah Rio sangat care padaku. ya begitulah yang kurasakan. dia tahu kondisi fisikku yang lemah setelah pada akhirnya kuberanikan bercerita kepadanya tentang kondisi fisikku saat ini. dan setelah tahu, dia mulai sering mengingatkanku untuk lebih menjaga kesehatanku.
oh, aku hampir lupa memperkenalkan diri! namaku Intan. aku masih bersekolah di sebuah SMA swasta di Jawa Barat. cita-citaku saat ini adalah bisa lebih kuat. ya, kuat dalam segala hal. mungkin kalian akan menganggapku bodoh karena cita-citaku ini tapi, itulah yang paling kuinginkan dari segalanya. mungkin kalian dari tadi bertanya-tanya, emang aku sakit apa sih? ya sebenarnya bukan penyakit yang langka. aku hanya dititipkan jantung yang lemah dariNya. sedih?ya pada awalnya aku sedih dengan kondisi ini. aku sempat bertanya-tanya, 'kenapa Tuhan memberiku jantung yang lemah ini?' tapi ah, tidak! aku tidak ingin menyalahkanNya.
-
aku terbangun dengan terengah-engah sambil mendekap dadaku. aku bermimpi buruk lagi. napasku memburu. masih kuingat seperti apa mimpiku itu.
aku bangkit dari tempat tidurku kemudian duduk di pinggir tempat tidur. berusaha mengambil napas dalam dan perlahan kemudian menghembuskannya lewat mulut. setelah dapat bernapas dengan teratur, aku berdiri dan berjalan ke kamar mandi.
"pagi sayang." sapa mama ketika aku menarik kursi di ruang makan.
"pagi mah. pagi pah." sapaku.
"gimana tidurnya semalam?" tanya papa.
"mimpi buruk lagi pah." "kali ini nenek Suni yang masuk ke dalam mimpiku."
"kamu belum baca do'a ya pas tidur?" tanya papa lagi.
"baca dong paaah tapi aneh aja masa kemaren oom Iwan yang masuk mimpiku, semalem nenek Suni."
"apa kamu kangen mereka?besok ziarah aja yuk skalian bersihin makam mereka." ajak mama.
aku mengangguk menyetujui.
oom Iwan dan nenek Suni memang sudah meninggal 3 dan 5 tahun yang lalu.
siang ini setelah pulang sekolah, aku kembali chatting dengan Rio. ya walaupun cuma sebentar karena ia harus siap-siap buat berangkat kuliah sore. Rio bilang kalau dia mau menjemputku ke sekolah esok hari. senang sekali rasanya! ya konyol memang kalau aku merasa senang seperti ini. aku kan tidak tahu Rio yang sebenarnya seperti apa. Rio yang di dunia maya belum tentu sama dengan yang di dunia nyata kan?
esok siangnya aku menunggu Rio di depan sekolah. kulirik jam tanganku, Rio sudah telat 30 menit dari yang dijanjikan. kepalaku kembali diserang pusing karena kepanasan. kucoba menelpon Rio namun tidak ada tanggapan. aku mulai bimbang antara pulang duluan atau terus menunggu. sore ini kan aku sudah janji dengan papa dan mama untuk berziarah ke makam oom Iwan dan nenek Suni.
'maaf, Rio. aku pulang duluan. aku tunggu kamu di depan sekolah tapi gak dateng-dateng' send .
"ya setidaknya aku sudah sms Rio kalau aku pulang duluan." batinku.
aku, papa dan mama mulai mencabuti rumput-rumput liar di atas makam oom Iwan dan menaburkan kelopak bunga mawar. kami memanjatkan do'a untuk oom Iwan, berharap ia tenang di tempat peristirahatan terakhirnya. setelah itu, kami meninggalkan TPU dan pergi berziarah ke makam nenek Suni.
malamnya, aku kembali log-in twitter dan memastikan bahwa aku dapat kabar dari Rio. ternyata tidak ada kabar dari Rio. aku mulai merasa khawatir. dimana kamu, Rio?
aku membuka profil Rio. dia juga tidak sedang online. akhirnya kuberanikan diri bertanya ke salah satu temannya yang bernama Kenya. aku tebak ia teman dekat Kenya karena banyak sekali obrolan mereka di twitter Rio.
'Kenya temannya Rio kan?' mentionku.
10 menit berlalu. belum ada jawaban.
aku keluar kamar sebentar untuk mengambil minum dan kembali ke kamar. aku kembali mengecek twitterku.
'iya, gue temennya Rio. lo Intan ya?Rio sering cerita tentang lo :)'
aku tersedak. Rio sering bercerita tentangku?
'seharian ini Rio gak ada kabar. kamu tau dia kemana?' balasku.
tidak ada 5 menit Kenya membalas mentionku.
'lho, Rio kan ke Inggris. dia dapet beasiswa disana. tadi sore dia berangkat ke Inggris.'
aku kembali berpikir, 'kenapa Rio gak bilang?'
'Rio kok gak ngasih tau ke aku?'
'tadinya Rio mau jemput lo kan?nah, tadinya mau pamit sekalian. dia bilang 2-3 hari ini dia bilang gak bakal bisa online twitter dulu.'
'oh yaudah. makasih ya..' balasku singkat dan kumatikan notebook-ku saat itu juga.
bersambung..
NB : kalo gak males ngetik, entar gue sambung lagi ceritanya :p
cerpen : belum ada judul
This entry was posted on 4/17/2012. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.